Wednesday, August 22, 2012

Dasar Tauhid Salam Metal Satu Jari Atau Pilih Tiga Jari




Di antara pengap dan suasana sesak Urban Garage Festival Maret 2010, lebih dua tahun lalu. Tepat ketika band terakhir Tengkorak tampil, “Apa ini? Ini simbol kepala kambing. Lu mau nyembah kambing?” begitu teriakan Ombat Tengkorak, panggilan Muhammad Hariadi Nasution itu, dari atas panggung sambil memeragakan kepala tangan dengan dua tanduk jari telunjuk dan kelingking.
 
“Mulai hari ini, angkat jari telunjuk kalian Salam Metal Satu Jari!” kutipan tambahan Ombat Tengkorak menyudahi semua sejarah metal di Indonesia. Bahwa hari itu memang benar benar lahir kultur baru.
 
Jaringan Metal dan Underground Satu Jari ini di kordinir bersama sama oleh seluruh band yang memiliki visi dan misi yang sama. Dan memang bercemin mengenai visi dan misi itu bisa kita lihat dari eksistensi band lawas seperti Tengkorak dan Purgatory, bisa juga kita simak dari bait bait rima rapper Thufail Al Ghifari bahkan jika perlu ke catatan catatan para penulis underground seperti Divan Semesta, Noor H Dee dan sebagainya. 
 
Di luar masalah genre musik, mereka semua terikat kepada satu tali yaitu Iman dari dasar Tauhid.“Inilah perlawanan!” begitu kata Punk Muslim yang launching album keduanya sukses di bubarkan oleh Polisi.

Tapi semua itu tidak membuat jera. Karena eksistensi gerakan ini adalah untuk perbaikan bukan untuk perusakan. Dan untuk hasil–hasil berita dan isuenya portal berita RootsLineNews akan menjadi media partner utama untuk mengikuti setiap isu, berita, fakta fakta lapangan mengenai eksistensi jaringan ini.
Meski tampil urakan, soal prinsip, bagi Ombat dkk, adalah nomor satu. Ketika azan berkumandang, mereka menghentikan aktivitasnya dan salat terlebih dahulu.
 
Bagi mereka, Islam tetap nomor satu jika dibandingkan dengan apa pun. Berbeda dengan lirik lagu metal lain yang bertema anti Tuhan, memuja setan dan kebebasan.
 
Lirik-lirik lagu Tengkorak bersumber dari sirah nabawi, Alquran, dan hadis. Menurut Ombat, itu adalah perjuangan anak band underground untuk berjihad dengan musik.
 
Salam Tiga Jari, Bisa Kepala Kambing, Bisa Tuhan, Bisa Sesat
Anda mungkin bukan penggemar musik metal. Tapi, di tahun 1990-an, siapa yang tak mengenal salam tiga jari? Salam Tiga Jari–-ibu jari, telunjuk dan kelingking—yang diacungkan. Atau bahkan mungkin anak-anak Andalah yang justru sangat familiar!
 
Salam Tiga Jari, secara umum memang hampir identik dengan musik metal. Bahkan mungkin sudah menjadi ikon musik aliran keras tersebut. Coba lihat saja, setiap ada konser musik metal, aliran keras, sebut saja seperti Metallica atau Guns N’ Roses, selalu dan pasti memberi Salam Tiga Jari. Tapi tidak hanya Metallica saja (atau para metal lainnya), ternyata banyak pesohor: mulai dari pemusik, selebritis, politikus, sampai film kartun anak- anakpun, yang selalu melakukan Salam Tiga Jari.
 
Selain Metallica, ada PM Italia Silvio Berlusconi, Pangeran William, Bill Clinton,Spiderman, tokoh kartun Stuart Little, juga mantan presiden AS George W Bush-pada setiap kampanyenya, selalu memberikan Salam Tiga Jari.
 
Jika memang demikian, berarti benarkah mereka penggemar musik metal? Atau mereka begitu senang dengan simbol salam tersebut? Atau memang hanya sebuah kebetulan belaka?
 
Salam Tiga Jari secara simbol diasosiasikan dan dapat diartikan sebagai “Tanduk Kambing”. Dalam bahasa Inggris disebut “goat” dan secara bunyi bahasa sangat mirip ucapannya dengan kata “god” (Tuhan).
 
Dan celakanya, dalam dunia aliran sesat di barat (khususnya Freemasonry) – simbol itu juga merupakan simbol dari persembahan kepada kekuatan sesat.
 
Sedangkan sudah bukan menjadi rahasia lagi, jika Freemasonry—yang berkedok sebagai gerakan sosial, gerakan humanisme, organisasi ilmiah, atau topeng kebaikan lainnya—adalah organisasi dan gerakan aliran sesat yang terbesar di muka bumi ini!
 
Sudah bukan rahasia lagi, jika Freemasonry mempunyai tujuan utama menghapuskan semua agama, menghapus tiang- tiang kebajikan kehidupan dan menggantikannya dengan “Tatanan Dunia Baru” mereka. Tatanan Dunia Baru yang tanpa agama, tatanan dunia baru yang memuja kesesatan. 
 
Dan simbol salam tiga jari hanyalah salah satu cara di antara beribu cara lainnya yang digunakan mereka untuk menyesatkan masyarakat—dengan begitu halusnya, tanpa mereka menyadarinya. (islampos/berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment