“ Mungkin itu egonya laki-laki, meski pekerjaan kita sama, mereka akan tetap cemburu. Ini juga yang membuat aku tidak pernah bertahan lama membina hubungan dengan seorang pria,” ujarnya.
“ Sangat sulit untuk mencari kekasih, apalagi jika lelaki tersebut tidak bekerja pada industri ini (film porno),” ucap Nyomi seperti dilansir xrentdvd. “Awalnya mungkin mereka mengatakan mau mengerti, tetapi sebenarnya mereka tidak akan pernah mengerti,” sambungnya.
Nyomi pun akhirnya memutuskan, untuk mencari pria yang juga berkecimpung di dunianya. Tetapi meskipun mereka berasal dari dunia yang sama, namun saudara kandung dari Jade Marcella ini tetap dicemburui oleh sang kekasih.
Meski telah lama menetap di Amerika, dan tak pernah pulang ke kampung halamannya di Tegal, Nyomi tetap mengidolakan Indonesia.
“Tempat favorit aku untuk liburan adalah Bali, dan makanan Indonesia merupakan makanan kesukaanku,” ujar dara kelahiran 9 Juli 1981 ini.
Nyomi memulai debutnya sebagai bintang porno pada 2001, tidak lama setelah kakaknya Jade Marcella. Uang dan kakaknya, merupakan dua alasan utama dirinya memilih untuk menjadi bingtang porno. Sebelumnya, Nyomi pernah bekerja sebagai penjaga toko es krim di Amerika.
“ Uang dan kakak aku, yang membuat saya berani mengambil keputusan untuk berkecimpung di industri ini,” ucapnya. “Dari pekerjaan ini, aku dapat membeli rumah besar dan juga mobil. Aku rasa, aku tidak akan mendapat semua ini jika aku hanya bekerja sebagai penjaga toko,” ujarnya.
Mengenai kakaknya, Jade, Nyomi mengungkapkan sang kakak sudah menjalani kehidupannya sendiri. “ Dia (Jade) sudah menikah, dan pernikahannya sangat bahagia. Aku rasa suaminya tidak akan mengijinkannya untuk kembali bekerja,” ucap Nyomi.
Meski masih sibuk dalam bisnis film porno, namun Nyomi mengaku masih memiliki cita-cita lain dalam hidupnya. “Aku sangat tertarik dengan bisnis fashion, aku ingin membuat pakaian dengan namaku sendiri. Selain itu, sebenarnya aku masih ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi,” pungkasnya.
||Lagian sih jadi bintang porno. Waduh, jangan ditiru ya ☺..||
referensi: poskota
No comments:
Post a Comment