Wednesday, November 9, 2011

Ahmadinejad: "Amerika punya 5.000 hulu ledak nuklir, mengapa hanya Iran yang diributkan?"

Presiden Iran - Mahmoud Ahmadinejad - 
Ahmadinejad: "Amerika punya 5.000 hulu ledak nuklir, mengapa hanya Iran yang diributkan?". Inilah wacana yang kini tengah memanas antara Iran dan Amerika yang perlahan-lahan mulai menjadi perhatian dunia.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadijenad, dengan keras mengatakan bahwa negaranya tak butuh senjata nuklir. Namun negara dan rakyatnya sudah memutuskan untuk menghalau Amerika Serikat yang mau mengganggu kedaulatan Iran.

Berbicara dalam sebuah pertemuan lokal, Ahmadinejad mengutuk Washington. Menurut Ahmadinejad, AS terus menerus memprovokasi negara lain untuk ikut campur dalam urusan negara lain. Termasuk mengeruk harta dan sumber daya alam negara lain.

Ia menambahkan, rakyat Iran mampu berprestasi tanpa bantuan dari Washington. Dengan cara yang berbeda dengan AS lakukan, secara budaya dan logika. Ahmadinejad lantas memperingatkan AS dan sekutunya yang menuduh Iran. Ia menegaskan, kalau Washington ingin berdiri menghadang rakyat Iran, maka negaranya akan merespons dengan keras.

"Amerika Serikat sendiri memiliki lebih dari lima ribu hulu ledak nuklir, sekarang mereka menuduh kami memproduksi bom seperti itu," kata Ahmadinejad. Ia melanjutkan, kemakmuran yang diperoleh AS dan sekutunya adalah kemakmuran di atas penderitaan negara lain.

"Anggaran Iran untuk riset nuklir hanya 250 juta dolar AS. Sementara Presiden Obama telah menambah alokasi 81 miliar dolar AS untuk meningkatkan teknologi bom nuklir mereka di tahun ini saja," kata dia. Menurutnya, negara-negara macam AS inilah yang berbahaya. Bukannya Iran. Ia kemudian mengkritik Badan Atom Internasional PBB. Ia menuduh badan tersebut hanya kepanjangan tangan kepentingan AS.

"Badan Atom sudah membuat sejumlah laporan tak benar tentang nuklir Iran. Tapi mereka tak punya satu pun laporan tentang nuklir di AS dan sejumlah negara lain yang membahayakan dunia," kata Ahmadinejad.

Ada apa sebenarnya dengan Amerika?

referensi: yahoo

No comments:

Post a Comment