Sea Games yang di gelar di Palembang ternyata membawa dampak yang buruk terhadap kehidupan hewan-hewan liar disekitar. Hal yang paling memprihatinkan adalah berita mengenai dibantainya ratusan ribu anjing dan kucing yang dalihnya untuk memperlancar kegiatan Sea Games tersebut.
Seperti yang diberitakan oleh trijaya fm - Palembang dan juga topik disebuah forum, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjamin pelaksanaan pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games ke XXVI November 2011 nanti akan bebas dari penyakit rabies.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vertiner Dinas Pertenakan Sumsel, I Wayan Telabah, menegaskan saat ini pihaknya telah menyebarkan sebanyak 15.000 vaksin rabies di 15 Kabupaten/kota yang ada di Sumsel. “Kita jamin saat tiba SEA Games nanti penyakit rabies akan hilang,” ujar I Wayan.
Dituturkannya selain menyebar vaksin Rabies, pihaknnya juga akan menangkapi anjing-anjing liar yang berkeliaran di jalan untuk ditangkap dan dimusnahkan. “Kita sebar petugas mulai pukul 21.00 WIB hingga pagi hari untuk menangkap anjing-anjing liar yang berkeliaran di pusat kota,” tuturnya.
Virus rabies yang disebabkan oleh anjing, kera dan kucing itu sangat berbahaya bagi manusia jika tertular, untuk itu agar para atlet serta tamu lainnya yang dating ke Sumsel perlu mendapat jaminan.
“Kita sangat perlu melakukan antisipasi segala kemungkinan yang terjadi, untuk itu kita menyiapkan tambung anti rabies, yang nantinya dapat disuntikkan sewaktu-waktu,” jelasnya.
Selain itu untuk mensukseskan SEA Games, pihaknya juga akan melakukan pengawasan yang ketat terhadap daging sapi, daging ayam dan telur.
“Banyak tamu yang akan datang ke Sumsel, sekitar 11 negara untuk itu kita akan melakukan semua tindakan preventif,” jelasnya.
Namun apakah pembantaian hewan-hewan liar tersebut merupakan satu-satunya cara?!.
Sejumlah aktifitis masyarakat pun telah melayangkan sebuah petisi kepada pemerintah daerah setempat yang bertuliskan sebagai berikut:
SURAT TERBUKA UNTUK PEMERINTAH DAERAH PALEMBANG
BERKAITAN DENGAN KEGIATAN ELIMINASI ANJING TERLANTAR
KHUSUSNYA DALAM MENYAMBUT ACARA SEA GAMES 2011
(No English Version for this open letter but we urge you to send e-mail to : kota@palembang.go.id)
Walikota Palembang, Ir. H. Eddy Santana Putra, MT
DI Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan berbagai pemberitaan di media cetak maupun televisi tentang tindakan eliminasi anjing oleh Pemkot Palembang yang mengakibatkan banyaknya anjing liar yang dibunuh. Kami sebagai warga peduli menyatakan sangat mengecam tindakan tersebut.
Di zaman modern sekarang ini, sudah ada metode-metode yang lebih etis untuk menekan laju populasi satwa domestik pun pencegahan penyakit, yang ditakutkan dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Vaksinasi, sterilisasi dan relokasi adalah sedikit dari banyak solusi yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah tersebut. Membantai anjing dengan pemberian racun adalah sebuah cara yang sangat mencederai kaidah kesejahteraan satwa (animal welfare), karenanya menjadi sorotan global. Tidak semua anjing yang telah diracun kemudian mati saat itu juga, banyak yang mengalami kematian yang perlahan dan menyiksa, bahkan ada beberapa yang masih hidup pada saat proses pembakaran atau penguburan. Sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, mereka pun berhak mendapatkan perlakuan yang lebih layak seperti halnya manusia.
Untuk itu kami sebagai pemerhati kesejahteraan satwa menghimbau kepada Pemkot Palembang untuk bekerjasama atau paling tidak berkoordinasi dengan LSM-LSM/organisasi-organisasi/kelompok-kelompok yang bergerak dalam bidang penanganan satwa domestik yang tentu saja telah berpengalaman di bidang pengendalian populasi dan kesehatan satwa. Duduk bersama dengan organisasi-organisasi tersebut untuk kemudian mencari solusi yang bijak tentu saja akan lebih efektif dan beradab. Proses eliminasi anjing dengan pemberian racun malah dapat mencoreng nama Indonesia di mata dunia, apalagi Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang berbudaya dan berperikemanusiaan.
Hormat kami,
(Nama Anda)
CC : DEPARTEMEN PERTANIAN PUSAT/ CENTRAL DEPARTMENT OF AGRICULTURE
referensi: saveindonesiadogs
No comments:
Post a Comment