Kalau kita mengimpor beras mungkin itu sudah biasa, tapi , kalau yang di impor adalah bintang film "panas"?, itu baru sebuah hal yang aneh (menurut saya). Bagaimana tidak?, untuk membintangi film lokal saja kenapa harus pakai bintang film dari luar?, padahal disini untuk ukuran "adegan panas" juga banyak artis yang berani.
Kalau saya boleh mengira, mungkin pertimbangannya adalah daya jual film itu sendiri. Mungkin, bagi artis lokal bisa juga ini sebagai ajang "belajar" :D. Memang, yang berbau luar negeri biasanya banyak diminati, apalagi kalau sajiannya yang panas-panas. Masalah moralitas, itu lain urusan, yang penting sekarang (mungkin) bicara keuntungan. Kalau bintang dalam negeri mungkin tidak kalah kecantikan, kemolekan, maupun aktingnya dibanding bintang luar, hanya saja mereka kalah 'pamor'. Mungkin perlu naturalisasi bintang film, biar tambah ramai :D
Namun, bagi saya pribadi, bintang lokal maupun impor "panas" kalau bisa nggak perlu ada. Karena memang sedikit banyak berpengaruh pada moralitas. Mau dibawa kemana negeri yang sudah terkoyak ini kalau di segala bidang nantinya banyak sisi negatifnya daripada positifnya. :(
No comments:
Post a Comment