Sunday, May 15, 2011

Wisata "bunuh diri" (euthanasia) di negeri Swiss

Umumnya saat kita memutuskan untuk berwisata misi utamanya adalah untuk berlibur dan bersenang-senang. Namun tidak yang terjadi di Swiss. Karena praktek legal euthanasia (baca: pembunuhan dalam segi medis yang disengaja, dengan aksi atau dengan penghilangan suatu hak pengobatan yang seharusnya atas permintaan si pasien sendiri), akibatnya banyak wisatawan yang berwisata ke negeri ini dengan misi yang tak lazim, yaitu untuk mengakhiri dirinya (bunuh diri).

Bahkan sebuah survey menunjukkan sebagian besar warga Swiss masih mendukung adanya praktik assisted suicide. Hal inilah yang mengakibatkan derasnya arus wisatawan asing yang datang untuk bunuh diri, disamping juga karena faktor legalnya kegiatan ini di Swiss.

Meski terdengar aneh, namun wisata untuk melakukan bunuh diri benar-benar ada. Dan kota Zurich, Swiss menjadi salah satu kota tujuan wisata bunuh diri itu.

Dikarenakan gencarnya aktifitas ini, assisted suicide atau bunuh diri dengan bantuan pun lama-kelamaan membuat warga kota Zurich gerah. Padahal di sisi yang berseberangan, pemerintah Swiss sangat menghargai hak asasi manusia termasuk hak untuk bunuh diri.

Hal inilah yang akhirnya memicu warga kota Zurich akan mengikuti referendum yang berkaitan dengan wisata bunuh diri ini pada hari Minggu (15/5) bertepatan dengan hari ini.

Adapun isi dari referendum tersebut adalah:
Pilihan pertama adalah melarang secara penuh praktik wisata bunuh diri ini. Kedua, melegalkannya khusus untuk warga kota Zurich.

Bernhard Sutter selaku pengelola organisasi bantuan bunuh diri terbesar di Swiss Exit menuding Eropa menularkan dilema moral mereka ke negerinya.

"Kami tak bisa menyelesaikan masalah bunuh diri di Eropa. Sangat menyedihkan melihat seseorang bepergian ribuan kilometer ke sebuah negeri bebas hanya untuk meninggal dunia," kata Sutter.
"Negara-negara itu harus menyelesaikan problemnya sendiri. Jadi kami sangat bahagia jika Jerman atau Inggris mengubah hukum mereka," tambah Sutter.

Saat ini Exit hanya melayani warga Swiss atau mereka yang sudah tinggal lama di negeri itu. Exit mengatakan proses melakukan bunuh diri dengan bantuan ini cukup lama karena harus mempersiapkan diri si pasien dan keluarganya.

Para pelaku wisata bunuh diri ini sebagian besar adalah mereka yang menderita sakit parah yang tak bisa terobati. Di beberapa negara Eropa, proses bantuan bunuh diri atau euthanasia masih dianggap ilegal. Sehingga sebagian dari mereka pergi ke negara yang melegalkan euthanasia seperti Swiss.

bbc.co.uk

No comments:

Post a Comment