Monday, May 2, 2011

Tehnik Hot swapping bios


Teknik PCB Hot Swap untuk Data Recovery menggunakan MHDD dan victoria
Baiklah kita kan memulai dengan teknik pertama. Katakanlah saya ingin menyelamatkan data dari hard disk Maxtor 20 GB (type 2B020H1-111111-WAH21PB0-KMBA-A5FBA) yang pada BIOS terdeteksi error sebagai ATHENA
Untuk menyelamatkan datanya saya dapat saja menggunakan PC 3000. Cuma kalo saya ngak punya PC 3000 gimana dong ? Pakai Salvation firmware repairer saya mungkin dapat memperbaiki HDD ini. Cuma ada resiko setelah perbaikan, datanya rusak…
Nah kebetulan saya punya stok HDD seperti di atas banyak sekali dan dapat digunakan sebagai donor……Bagaimana caranya ?
Saya harus memastikan HDD donornya
1. Alfabet value identik di huruf ketiga : KM(B)A (the point !)
2. Model dan firmware sama persis : (2B0)20H1-(WAH21PB0)
3. PCB code sama : (A5FBA)
4. Yang paling penting : firmware sehat
Nah sekarang saya sudah ketemu yang konfigurasinya seperti di atas. HDD donor ini memang bad sector sedikit tapi sehat secara firmware (model dan kapasitas serta lainnya terdeteksi normal di BIOS). Hal ini bukanlah masalah karena saya cuma ingin menyelamatkan data dan bukan memperbaiki hard disk.
Sekarang apa yang harus saya lakukan ? Teknik memasang PCB dari donor langsung ke HDD yg rusak tidak menghasilkan apa2. HDD yg rusak tetap terdetek sebagai ATHENA. Berarti bukan begini caranya…. .
Putus asa. Saya mencopot PCB dari HDD yang rusak. Dan membiarkan HDD itu tanpa PCB.
Sekarang saya memasang HDD donor ini sebagai primary master ke PC dan memboot MHDD. Pada layar pilihan saya memilih HDD ini sebagai target.
saat MHDD> muncul, saya test dengan menjalankan Shift+F2
Muncul model yg tepat dan kapasitas LBA yg tepat. berarti secara firmware HDD ini sehat. Saya menjalankan prosedur scanning (tekan F4 2x)




Setelah yakin dengan hasil scanning nya, saya menekan Alt+S (stop motor)….MHDD segera menghentikan putaran rotor (tapi arus listrik tetap mengalir ! - hati2)
Sekarang (setelah rotor terhenti) dengan hati2 saya membuka baut torx (TX) yang mengikat PCB HDD donor ini….
Awas keringat dingin netes dan mulut ileran… , Nanti netes ke PCB langsung deh busssss!!! PCB donornya jebol juga…
Perhatikan :
Jangan melepas baik kabel data (IDE) maupun power pada saat operasi ini. Cuma hati2 lah…ingat PCB ini masih dalam keadaan teraliri listrik. Biarkan PCB tetap terkoneksi ke PC dalam keadaan idle…
OK. Sekarang kita mencapai kondisi sbb :
1. PCB only dari HDD donor yg sehat firmware nya terpasang di kabel IDE dan power Mobo kita.
2. HDD yg rusak firmwarenya (korban) yg tidak memiliki PCB (sudah kita lepas sebelumnya)
Nah sekarang kita harus hari2 memasang PCB yg “livewire” ini ke body HDD yg hendak di selamatkan datanya.
INILAH YANG DISEBUT TEKNIK HOTSWAP (sperti prosedur flash BIOS)
Pelan2 kita harus memasukkan pin2 data pada jalur PCB dan memasang baut Torx (TX) ke seluruh permukaan PCB. Hati2 anda berurusan dengan PCB yg masih dialiri listrik. Salah prosedur, habislah semuanya (paling tidak ngulang lagi dari nol..Cape deeeh…. ).
Setelah semuanya OK, tekan Shift+F2. untuk melakukan rekalibrasi HDD ini. Dan voila ! HDD anda berfungsi normal seperti tidak ada firmware yg rusak. Model dan firmware akan muncul di MHDD. Lakukan scanning (F4 2x)….Jika sudah OK, shutdown PC anda. HDD bisa dioperasikan secara normal. Segera backup data anda ….
HDD hasil hotswap sudah bisa direcover baik secara direct access (dipasang di usb box via Windows) atau recover menggunakan WinHex dan software lainnya
( Copy Paste from http://forum.chip.co.id )

SIMPLE software recovery procedure :
Cara ini hanya dapat digunakan untuk memecahkan masalah pada error yang masih dalam batasan logical. Logical error/recovery dalam hal ini : Partisi terformat, folder terdelete lewat Shift+Del, error partition table/MBR dll.
1. Shutdown system anda segera (setelah file terhapus, terformat atau lainnya). Jangan utak-atik HDD yg kehilangan data ini.
2. Install software recovery pada HDD yang lain. Jangan pada HDD yang memiliki masalah !
3. HDD yang bermasalah (yang terformat atau kehilangan data) harus sebagai posisi slave di PC lain. Jangan sebagai master !
4. Siapakan HDD satu lagi untuk menampung data yang akan diselamatkan. HDD yang bermasalah jangan digunakan untuk mengisi data hasil recovery
Jadi secara standard :
Ada 3 Hard disk yang harus disiapkan : HDDA (yg bermasalah) HDDB (yg diinstal prgram recovery) dan HDDC (untuk menampung data yang diselamatkan)
HDDB sebagai bootable master (dengan Windows dan lainnya_
HDDA sebagai korban yg akan diselamatkan
HDDC sebagai tempat penampungan data
Software yang direkomendasi :
1. WinHex (dari www.x-ways.net)
2. TestDisk (dari www.cgsecurity.org)
3. GetDataBack (dari www.runtime.org)
Masih banyak software recovery lainnya yang dapat digunakan untuk menyelamatkan data. Silakan anda cari dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Prinsip kerjanya sama saja. Yang penting ialah standarisasi HDDA, HDDB, HDDC seperti di atas.
POST MORTEM WARNING : JANGAN MENGUBAH KONDISI HDD YG BERMASALAH DENGAN SEMBARANGAN ! KALAU KEGAGALAN HARD DISK DISEBABKAN OLEH SOFTWARE PARTISI MACAM PARTITION MAGIC (RESIZE, CONVERT ATAU LAINNYA) ATAU ACRONIS DAN LAINNYA, JANGAN LAKUKAN PERINTAH “UNDO”. BAHAYA !!!
Baiklah, kita akan memulai dengan post pertama…..
Dalam situasi dimana HDD tidak dapat diakses, ingat hal sbb:
1. Jangan panik, matikan PC / notebook / HDD external dulu
2. Coba ingat ingat folder atau file apa saja yg tidak ada..Buat daftarnya
3. Cari backupnya di CD atau di storage lainnya. Apakah lengkap ? Cek 2x
4. Backupnya masih Ok ?
5. Kalau tidak ada backup, catat apa yg terjadi sebelum masalah muncul…
6. Lepaskan semua kabel power, copot HDD.
OK, sekarang kita akan menganalisa kasus yg anda alami. Jangan apa-apakan dulu HDDnya. Relax….
Lihat HDD anda, apakah ada bagian dari PCB yg terbakar ? chip yg terbakar menyebabkan bau yg khas..
Jika ada yg terbakar berarti PSU dipertanyakan kestabilannya. Hentikan analisa anda. Lihat post yg berikutnya…
Jika tidak ada yg terbakar, anda bisa melanjutkan analisa anda sbb…
Nyalakan komputer, INGAT jangan memasang HDD atau lainnya dulu (USB Flash, HDD external atau lain-lain). Apakah Mobo anda normal ? Bisakah BIOS anda melakukan P.O.S.T dan mendeteksi semuanya ?
Normal tuh….
OK berarti masalah bukan dari Mobo atau RAM dan prosessor
Matikan komputer lalu sekarang test port IDE/SATAnya dng cara memasang CD ROM atau lainnya ke port IDE/SATA HDD anda , nyalakan komputer, apakah CDROM itu terdeteksi di BIOS, normalkah….?
Jika ya berarti port IDE/SATA tidak bermasalah, mungkin kabel IDE/SATAnya yg tadi ke HDD bermasalah, sekarang pasang HDD dengan kabel IDE/SATA CD Rom tsb dan segera masuk ke BIOS, apakah HDD anda muncul di BIOS ? Jika ya kita bisa melanjutkan, jika tidak : Komputer tidak bisa boot atau komputer mati total, berarti masalahnya memang di PCB atau malah di HDDnya lihat di post berikutnya. Note : Beberapa HDD, PCBnya mati total tanpa menunjukkan gejala terbakar..
OK HDD anda muncul di BIOS (normal ! bukan dgn nama yg aneh-aneh muncul spt Athena, N40P, Ares dan lainnya) berarti masalah sekarang dibagi dua lagi :
Kalau HDD anda terdeteksi normal dan tidak mengeluarkan bunyi yg aneh-aneh, coba perhatikan yg berikut ini :
1. Apakah anda tadi online dan menerima e-mail “panas” dan anda buka ? Atau memasang CD, floppy atau USB yg tidak jelas keamanannya ?
—-> Jika ya , ada kemungkinan anda kena serangan virus atau lainnya saat membuka e-mail atau file tertentu. Scan komputer dengan antivirus yg databasenya sudah diupdate sampai hari terjadinya masalah, kalau virus tidak ditemukan, jangan yakin dulu, sebab ada kemungkinan anda terkena virus baru dan belum ada di database antivirus anda…
2. Jika anda tidak online, apakah komputer tadi hang saat membuka aplikasi atau file ?
—-> Jika ya, ada kemungkinan cuma Windows atau program anda yg error. cek kecukupan memory anda untuk menjalankan aplikasi atau file tsb….Anda harus Uninstall dulu program tadi lewat safe mode Windows.
3. Apakah tadi Windows memberikan pesan “CRC error” ? atau “Write delayed failed”? atau “Partition table is corrupt and unreadable” ? atau “Error file not found” ?
—-> Jika ya anda harus siap-siap bekerja lebih lama lagi untuk memeriksa HDD ini. lihat langkah ke 4 (Anda harus bersiap-siap bercanda gurau dng HDD anda dalam modus DOS dan bukan modus Windows)
4. Jika ada komputer lainnya (atau milik teman) copot HDDnya dan siapkan floppy disk yg berisi MHDD atau utility lainnya (Victoria, THDD dan lainnya). Pasang HDD anda di komputer tsb. Masukkan floppy tsb dan set boot options ke Floppy, nyalakan komputer lalu test dengan software tsb, apakah HDD anda error ?
—-> Kebanyakan HDD, saat system hang akan mencatat Error tsb dalam tabel SMART dan jika SMART mengindikasikan bahaya, maka di BIOS akan muncul peringatan untuk segera membackup data. Periksa SMART anda …kalao\u dng MHDD atau Victoria tekan F8, kalau THDD anda bisa langsung melihatnya di pojok kiri atas. Kalau nilai SMART menunjukkan error dan ada masalah, anda harus membereskan masalah SMART ini dulu sebelum bisa mengambil data Anda…
NOTE : Perhatikan bahwa MHDD , Victoria dan THDD hanya dianjurkan untuk memeriksa saja dan jangan digunakan untuk memperbaiki error yg muncul. Software ini tidak menjamin integritas data anda.
Sekarang MHDD maupun THDD dan Victoria tidak menunjukkan adanya error di level sector maupun atribut SMART, jadi masalahnya ada di file system atau partisi. Tindakan yg harus dilakukan untuk menyelamatkan data :
1. Image HDD anda ke HDD lainnya dengan kapasitas yg sama kalau bisa lebih. Ingat Maxtor 40 GB (seri lama, yg tipis) kapasitas LBA-nya > Seagate 40 GB (80293248 > 78,165, sekian-sekian.deh..lupa…… ). Prinsipnya Maxtor memiliki kapasitas LBA lebih besar dari merk lainnya.
—–> Note : Untuk imaging, Anda dapat menggunakan bermacam software : Norton Ghost (sector copy !!) atau Acronis dan lainnya. Pilih mana yg menurut anda yg paling disukai. Hanya pastikan saja semuanya berlangsung tanpa ada error log.
Cara membuat image/clone
2. Nah, setelah selesai di-image, pasang HDD hasil image tadi (HDD-1) ke komputer lain yg memang ada OS nya. Kalau bisa dan dianjurkan sekali !, HDD-1 tadi dijadikan external dengan USB box (gunakan yg chipsetnya memang bagus (Lenox, Smart Drive atau lainnya…).
—–> HDD-0 (yg pertama kali bermasalah) lebih baik disimpan dengan baik-baik. Tidak perlu mengoprek HDD-0 ini.
(Perhatikan yg ini ! HDD yg bermasalah tidak boleh diubah kondisinya !)
3. Setelah OS tampil, Antivirus dan semuanya selesai loading, baru sekarang nyalakan HDD-1 hasil image tadi. Lihat di Properties, Disk Management, apakah partisi yg tadi error muncul ?
—–> Jika ya, anda dapat mencoba mengakses partisi itu dan mengcopy data sebanyak-banyaknya. Lakukan per folder…Jangan langsung keseluruhannya. Jadi kalau ada error bisa anda catat dan lihat dimana letak masalahnya.
4. Oh, ada masalah, Di Disk Management muncul, tapi HDD/partisi tidak dapat diakses - 0 bytes dan pesan error lainnya (Partisi muncul dengan nama aneh). Berarti ada error di partition table atau MBR. Jalan yg harus kita tempuh untuk mengcopy datanya (bagi kami : dapet bayarannya… ) masih berliku lagi.
——> Tenang, tenang.., anda kan hanya bekerja dengan image-nya saja, semua perubahan yg terjadi tidak mengakibatkan masalah apapun. HDD-0 yg asli aman kan ?
Ini berarti :
1. MBR error
2. FAT0 dan FAT 1 eror (pada FAT 32)
3. MFT mirror error (pada NTFS)
Note :
MBR = Master Boot Record + Boot Record + Boot Sector. dibentuk pertama kali saat HDD diformat
FAT = File Allocation Table (bukan file systemnya !). Dibentuk saat Directory dan file2 diisi ke HDD
MFT = Master File Table (sama seperti FAT). Hanya ada di NTFS (Win NT, Win2K dst). ada 4 copy, lebih banyak dari FAT32, Salah satu keunggulan NTFS (selain mendukung encryption dan security hierarchy)
Solusi :
MBR error, biasanya akibat:
a. Infeksi virus. Tertuduh utama : Defo.MBR. Untuk menghadapi ini anda dianjurkan melakukan scanning sekali lagi, tapi kali ini : Under DOS ! Gunakan antivirus favorit anda dengan database yg lengkap. Biasanya antivirus akan langsung memperbaiki MBR yg errror. kalau tidak bisa, lihat di bawah ini.
b. Terhapus “tidak sengaja” oleh Windows atau aplikasi lainnya saat Windows crash. Dapat ditangani oleh Windows atau Norton Utilities dan software recovery lainnya : GetDataBack, dll Perbaikan dengan Windows akan menghasilkan file *.chk yg jumlahnya banyak sekali, tergantung kondisi kerusakan partition table-nya. celakanya, file CHK ini, tanpa seijin kita biasanya ditulis langsung ke HDD yg bermaslah. tapi kita boleh santai. Ini kan HDD-1 hasil image bukan yg HDD-0 aslinya. Paling kalo salah juga mesti bikin image lagi….File CHK bisa diterjemahkan menggunakan CHK Identifier atau UnCHK. Nah kalo file2nya dah bener tinggal dipindahkan ke HDD yg masih sehat. Tigas selesai. Lanjutin download !!! (jadi duit deeh…..)
c. Head landing crash (di sector 0-20,000) tidak sengaja (sering terjadi di Quantum dan Maxtor) menghapus area Boot Sector. Ini yg paling repot…Tindakan head ini bukan mendelete MBR tapi malah “write MBR”. Jadi MBR yg lama ditimpa oleh MBR baru (software recovery biasanya gagal menyelesaikan masalah ini)
Anggaplah kasus yg anda hadapi adalah kasus (c), Kasus (a) dan (b) jelas dapat diselesaikan dengan software standard..
Bagaimana cara yg tepat jika ini terjadi ?
Ciri yg utama dari kasus (c) :
1. Jika file system sebelumnya adalah NTFS, tab security saat klik kanan properties, tidak akan muncul. System size = 0 bytes, Di properties dari Disk Management, partition size ada tapi jika coba di explore akan muncul pesan error (kontradiksi)
2. Jika file system sebelumnya adalah FAT32, muncul pesan : directory structure is corrupt and unreadable..

No comments:

Post a Comment