Ilustrasi |
Seperti yang terjadi di China beberapa waktu lalu. Pemerintah China membidik penduduk yang gemar menukar pasangan masing-masing via internet. Sebanyak 22 pelaku di wilayah kota Nanjing dibekuk untuk diadili karena kedapatan melakukan pesta seks dengan pasangan orang lain.
Profesi para tersangka kasus mesum ini beraneka ragam. Ada bos perusahaan, penjaga toko, bahkan juga akademisi dari universitas.
Para tersangka ini dituduh berulangkali mengadakan pesta seks yang diorganisir via chat room sejak tahun 2007 sampai tahun 2009. Pencetusnya adalah Ma Xiaohai, profesor di sebuah universitas yang dirahasiakan namanya.
Menurut polisi, Ma telah mengorganisir 19 even pesta seks yang diikuti para anggota forum internet tersebut. Bahkan sebanyak 14 pesta dilakukan di rumahnya.
"Pada awalnya, diskusi di chat room itu berlangsung bersih, di mana kebanyakan pengakses hanya mendiskusikan masalah pernikahan mereka," demikian laporan media di China.
Namun kemudian, topik mengenai tukar menukar pasangan jadi bahasan utama di forum online tersebut. Jika dinyatakan bersalah di pengadilan, para tersangka dapat ditahan sampai 5 tahun penjara.
Menurut Li Yinhe dari lembaga Chinese Academy of Social Sciences, sebenarnya fenomena saling bertukar pasangan via internet sudah umum di China. Banyak website yang mewadahi topik semacam ini.
Tukar menukar pasangan via internet yang kemudian berlanjut ke dunia nyata kian merajalela sangat mengkhawatirkan. Sebuah website yang memfasilitasi aktivitas tidak pantas itu ditemukan dan tercatat memiliki begitu banyak anggota.
Sebuah penelusuran Media China Press di Negeri Tirai Bambu itu berhasil memergoki keberadaan website tersebut dengan jumlah anggota sekitar 100 ribu. Pengikutnya disebutkan antara lain berasal dari Malaysia dan Singapura.
Menurut media tersebut, website ini memiliki konten yang sangat eksplisit dari foto sampai iklan di dalamnya terang-terangan tampil begitu mesum.
"Website ini menyertakan iklan seks, diskusi, video klip dewasa dan novel cabul," demikian laporan dari media tersebut. Diduga kuat, pihak yang mengoperasikannya adalah sindikat prostitusi.
Sepertinya keberadaan website tersebut akan memicu aparat setempat melakukan investigasi. Sebab, China sudah terkenal tidak ragu memberantas konten cabul di dunia maya.
detikinet
No comments:
Post a Comment