Monday, February 21, 2011

Tangisan dari kuburan baru di prumpung



Berita anget dari tetangga sebelah. Ada fenomena suara tangisan dari sebuah kuburan baru di daerah prumpung Jaktim. Seperti dikutip oleh detik.com.

Ratusan orang berbondong-bondong menyambangi TPU Prumpung, Jakarta Timur. Warga penasaran dengar kabar ada suara tangisan yang disebut-sebut keluar dari makam Desi yang baru dikuburkan 18 Februari 2011.

Pengamatan detikcom, Selasa (22/2/2011), warga terkonsentrasi di sekitar makam Desi. Makam Desi hanya berhias nisan warna hitam dengan tulisan yang mengukir namanya.

Desi lahir 14 Desember 1995 dan meninggal dunia 18 Februari 2011. Makam Desi masih bertabur bunga yang telah mengering.

Wakil Lurah Cibesut, Bambang N, mengaku diperintahkan atasannya untuk mengecek informasi yang semula disebut ada pembongkaran kuburan. Saat di lokasi, ia melihat banyak warga berkerumun di makam Desi.

"Setelah saya cek di lapangan, isunya lain lagi. Saya dengar dari warga yang di lapangan, ada orang nangis di dalam makam Desi," kata Bambang.

Bambang lalu meminta warga untuk membuktikan kabar itu. Warga diminta diam dan mendengarkan apakah benar ada suara tangisan yang keluar dari makam Desi atau tidak.

"Saya suruh warga diam, dengerin, ternyata tidak ada yang menangis. Pembongkaran makam juga tidak ada. Nggak mudah," ujar pria yang mengenakan baju dinas warna coklat muda ini.

Bambang dengan dibantu 5 petugas Satpol PP mengimbau warga segera meninggalkan makam. "Kita pelan-pelan nanti meminta mereka pulang," kata Bambang.

Meski tidak ada suara tangisan dari makam Desi, warga masih terus berdatangan. Mayoritas mereka ibu-ibu dan anak-anak. "Saya tanya, mereka katanya mendengar ada suara tangisan dari makam Desi. Makanya saya juga penasaran ke sini," kata seorang warga, Wisnu, yang tinggal di dekat TPU Prumpung, RT 11 RW 6, Prumpung, Jakarta Timur, ini.

Hal yang sama juga disampaikan Rodiah (62). "Saya tahu kabar dari tetangga saat pulang dari pasar. Katanya ada ramai-ramai di kuburan. Saya penasaran dan datang ke sini," kata Rodiah.

Keramaian warga juga dijadikan ajang bagi pedagang kecil mengeruk rezeki. Pedagang menggelar dagangannya seperti makanan, dan minuman.

 

source : detiknews

No comments:

Post a Comment