Saturday, February 19, 2011

Pohon pisang berdarah di Bojonegoro


pohon pisang berdarah
Dunia memang makin aneh-aneh aja. Baru-baru ini, warga di Desa Ngujo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro dohebohkan dengan penemuan sebuah pohon pisang yang tumbuh dengan buah aneh. 
Ontongnya terlihat bersayap dan bermahkota layaknya buah nanas. Keanehan juga muncul pada batang pohon pisang itu yang ketika ditusuk bukan mengeluarkan air, namun mengeluarkan cairan berwarna merah layaknya seperti darah. 
Hal tersebut, dengan cepat menarik perhatian ratusan warga yang berada di sekitar tempat beradanya pohon pisang aneh tersebut. Para warga terus berdatangan untuk menyaksikan langsung pohon pisang tersebut karena penasaran.
Pohon pisang tersebut tumbuh tepatnya di rumah Sutrisno yang juga sebagai penemu pohon pisang aneh tersebut. "Sungguh aneh, ada pisang yang ontongnya bersayap seperti ini. Dan lebih aneh lagi batang pohonnya bisa keluar darah ketika ditusuk. Seumur-umur saya baru kali ini melihat pisang seperti ini," tutur Joko salah satu warga.

Madirah, istri dari Sutrisno ketika ditemui menyatakan bahwa rumahnya telah didatangi banyak orang sejak seminggu belakangan. Bahkan, saking capeknya melayani orang yang datang untuk melihat pisang aneh yang tertanam di belakang rumahnya tersebut, Madirah dan keluarga terpaksa menutup rumah supaya dapat beristirahat. 
"Persisnya kapan mulai tumbuh seperti itu saya kurang tahu. Hanya saja, kami melihat kondisi pisang yang aneh tersebut sekitar tiga minggu lalu," ungkapnya. Dan semakin hari, ontong pisang dengan mahkota besar dan unik itu semakin besar. "Awalnya memang kecik, dan semakin hari memang semakin besar," ujarnya.

Tak hanya itu, karena pohon pisang ini mengeluarkan darah, Madirah dan keluarganya membungkus pohon aneh itu dengan kain warna putih layaknya kain mori yang digunakan untuk membungkus mayat. 
"Kain itu kita pasang setelah kami tahu bahwa batang pohonya mengeluarkan darah ketika ditusuk. Makanya, kita bungkus dengan kain supaya tidak ditusuki terus oleh warga yang melihat," tuturnya.

source : bangarie

No comments:

Post a Comment