Monday, March 21, 2011

Dampak serius makanan di Jepang yang terpapar radiasi

makanan yang terkena radiasiWHO menganggap radiasi pada beberapa makanan Jepang lebih serius dari yang diperkirakan. Melalui juru bicaranya yang berada di Manila, Peter Cordingley, WHO menyarankan agar orang-orang di Jepang harus hati-hati akan makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Kementerian Kesehatan Jepang melaporkan ada yodium radioaktif pada susu yang berasal dari 4 lokasi di Fukushima.
Kandungan itu terentang dari 20% lebih banyak dari batas aman hingga mencapai 17 kali dari batas aman. Pengujian di sebuah lokasi mendapati kandungan cesium 5% di atas batas aman.

"Kondisi ini tidak seperti sangkaan kami," kata Cordingley. "Keadaan lebih serius," lanjutnya. WHO melihat orang-orang Jepang meneliti asal makanan sebelum membeli. "Kami rasa itu tindakan yang bijaksana," Cordingley memberi tanggapan. Di Ibaraki, pengujian terhadap 10 lokasi produksi sayur-sayuran mendapati yodium hingga 27 kali lebih banyak dari batas aman. Cesium berjumlah 4% lebih banyak dari batas aman ditemukan pada 7 lokasi penelitian.

Kandungan elemen radioaktif pada air berada jauh di bawah level yang menghawatirkan. Menurut International Atomic Energy Agency, pemerintah Jepang hanya menemukan 6 dari 46 sampel yang mengandung isotop radioaktif yodium-131. Isotop yodium dan cesium merupakan produk sampingan reaktor nuklir. Kandungan yodium-131 bisa berkurang setelah 8 hari, sedangkan cesium-137 baru akan berkurang setelah 30 tahun. 

Fukushima merupakan lokasi keempat di Jepang yang memiliki pertanian terluas. Hasil produksinya adalah buah-buahan, sayuran, dan beras. Ibaraki, yang berada di selatan Fukushima, menyuplai Tokyo dengan buah-buahan dan sayuran. Ibaraki merupakan pemroduksi daging babi ketiga terbesar di Jepang.


source

No comments:

Post a Comment