Mendengar seseorang mengalami alergi makanan, udara dingin, atau debu, sudah sangat biasa. Tapi, pernahkah Anda mendengar seorang wanita yang mengalami alergi sperma?
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG), Kanadi Sumapraja, mengatakan, wanita yang mengalami gangguan kesehatan tersebut akan merespons sperma yang menyentuh organ intimnya sebagai 'benda' asing.
Menurutnya, setiap wanita memproduksi antibodi di mulut rahim untuk melindungi organ reproduksi dari 'benda' asing. Hanya, kadarnya berbeda. "Antibodi itu hanya terdapat di mulut rahim, kalau terlalu banyak dianggap mengganggu kinerja sperma hingga membatasi gerakan sperma," ujarnya.
Gerak sperma yang terbatas inilah yang kemudian memicu gangguan resproduksi. Sperma sulit mencapai sel telur, sehingga menghambat pembuahan di dalam rahim. "Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah menurunkan antibodi antisperma dengan terapi," ucapnya.
Bagi pasangan yang tengah berencana memiliki keturunan bisa mencoba teknologi inseminasi yaitu dengan menyuntikkan sperma langsung ke rongga rahim untuk menghindari antibodi di mulut rahim. "Itu dianggap tempat spesial yang tidak akan direjeksi, tanpa ada gangguan dan tidak ada proses imun apapun kalau itu normal," ujarnya.
Selain itu, bisa menggunakan teknologi bayi tabung yaitu dengan menyuntikkan sperma sehat ke sel telur matang yang diambil melalui teknik laparoskopi. Sel telur yang berhasil dibuahi kemudian disuntikkan kembali ke dalam rahim
sumber
No comments:
Post a Comment