Wednesday, April 13, 2011

Jam "abadi" manusia

Kita sebenarnya memiliki jam internal atau jam abadi. Dimana? Di otak kita. Jam internal ini berupa untaian neuron yang merentang dari korteks prefrontal (prefrontal cortex) ke basal ganglia, lalu ke substantia nigra dan kembali ke korteks prefrontal. Sebuah sinyal saraf berjalan berkeliling satu putaran dengan kecepatan 1 meter perdetik. Berarti ketika tiba di tempat asal, ia telah menghabiskan sepersepuluh detik. Itulah satu putaran pada jam otak. Jadi ketika kita membutuhkan waktu 3,5 menit untuk mendengar sebuah lagu, sinyal saraf tersebut telah berputar 2.100 kali.

Dan ada fakta menarik dalam perputaran jam internal kita, antara lain :

• Berputar lebih cepat ketika otak dalam suhu tinggi. Hal ini menjelaskan mengapa waktu berjalan lama saat anda menanti bel istirahat, atau jam pulang kantor saat anda bosan. Otak kita menjadi panas, dan jam internal berputar lebih cepat daripada waktu sebenarnya.

• Berputar sangat cepat ketika dalam gerak refleks. Sehingga beberapa orang mengatakan mampu melihat gerak lambat pada saat kecelakaan.

• Melambat seiring bertambahnya usia. Kakek-kakek dan nenek-nenek sering merasa heran dengan pertumbuhan anak dan cucunya yang pesat. “Ck ck ck, udah gede yah sekarang. Padahal dulu keciiiiil banget. Uda punya pacar?” (begitulah yang biasa diucapkan mereka). Yang terjadi sebenarnya, jam internal mereka sudah melambat, sehingga mereka melihat dunia seakan bergerak lebih cepat.

• Melambat ketika otak rileks. Ketika kita bersenang-senang, otak akan rileks. Perputaran jam internal kita melambat, sehingga kadang kita merasa waktu terlalu cepat saat kita bersenang-senang.
Sudah berapa kali kita tertipu oleh bio-clock kita

No comments:

Post a Comment