Tuesday, April 12, 2011

Inilah bocah yang membungkam ruang sidang PBB selama 5 menit

Severn Cullis Suzuki
Severn Cullis Suzuki
Cerita ini berbicara mengenai seorang anak Kanada yang bernama Severn Cullis Suzuki Pada saat ia berusia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ). ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak-anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak-anak lain mengenai masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan.

Hingga pada suatu saat mereka pun diundang menghadiri Konferensi Lingkungan Hidup PBB di tahun 1992, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 tahun memberikan sebuah pidato luar biasa yang memberikan pengaruh besar hingga membungkam beberapa pemimpin terkemuka dunia.

Apa yang disampaikan oleh seorang anak kecil berusia 12 tahun sungguh sangat mengejutkan hingga membuat RUANG SIDANG PBB hening tanpa suara, sampai saat pidatonya diakhiri seluruh orang yang ada di ruang pun semua berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepadanya.

Inilah Isi pidato tersebut: ( sumber The Collage Foundation )


      Halo, nama saya Severn Cullis Suzuki, saya berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization

Kami adalah kelompok dari Kanada yang terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini dan sekarang juga.

     Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya hanya menginginkan masa depan bagi diri saya. Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

      Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar!.

       Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubang nya lapisan ozon. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu kandungan bahan kimia apa yang dibawa oleh udara.

        Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

        Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu, tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

        Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

        Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahan nya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahan nya tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

 Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.

 Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.

 Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.

        Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya, tolong berhenti merusaknya!. 
Disini anda adalah deligasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi. Tetapi sebenernya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi. Dan anda semua adalah anak dari seseorang.

        Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama. Perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

        Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

        Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. walaupun begitu tetap saja negara-negara dibelahan utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

        Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan. Kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi. Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya , dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal serta cinta dan kasih sayang " .

        Jika seorang anak yang berada dijalanan yang tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?. Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar. Bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio, saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia, seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

        Saya hanyalah seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

        Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain. Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan. Tidak menyakiti makhluk hidup lain, berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

        Jangan lupakan mengapa anda menghadiri Konfrensi ini. mengapa anda melakukan hal ini. Kami adalah anak-anak anda semua, anda sekalianlah yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan " Semuanya akan baik-baik saja dan kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya".

        Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?. Ayah saya selalu berkata "kamu akan selalu dikenang karena perbuatan mu bukan oleh kata-katamu". Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.

        Sekarang saya menantang anda, cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut!.

        Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.


Servern Cullis Suzuki telah membungkam seisi ruang sidang Konfrensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting serta tokoh dunia hanya dengan pidatonya, setelah pidatonya selesai, serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Tak lama berselang, Ketua PBB mengatakan dalam pidato nya..

" Hari ini saya merasa sangat malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya lingkungan dan isinya disekitar kita. Saya disadarkan oleh seorang anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar naskah apapun saat berpidato. Sedang kan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya ... ,tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun ".

No comments:

Post a Comment