Menurut DR Morton Walker dalam buku Sexual Nutrition (Nutrisi Seksual), dengan 9.000 kalori per gram, lemak adalah sumber konsentrasi energi tubuh yang besar. Selama pencernaan, lemak terurai menjadi gliserol dan asam lemak.
Semua lemak hewani, termasuk di dalamnya susu, mentega, keju, lemak babi, dan saus tiram adalah lemak jenuh. Sumber lemak nabati jenuh, antara lain minyak kelapa dan kelapa sawit. Minyak jenuh terdiri dari atom hidrogen yang menjadikannya padat dalam suhu kamar.
Lemak tak jenuh lebih sehat untuk disantap. Saat disantap lemah tak jenuh cenderung dapat mengurangi tingkat kolesterol dalam darah. Lemak ini terdapat pada kacang, biji-bijian, jagung, zaitun, dan ikan. Ikan adalah satu-satunya hewan yang mengandung banyak lemak tak jenuh.
Lemak hidrogenasi diperkuat secara artifisial dengan hidrogen yang dapat meningkatkan kolesterol dalam darah. Proses ini dapat mengurangi jumlah asam lemak esensial. Makanan yang mengandung lemak hidrogenasi adalah margarin, sebagian besar selai kacang dan makanan cepat saji (fast food). Sebagian besar ahli medis dan juga anggota komite nutrisi Senat AS percaya bahwa sebaiknya mereka mengurangi konsumsi lemak, terutama lemak hewani.
Kesulitan seksual, obesitas, dan keadaan degeneratif lainnya berkaitan erat dengan faktor makanan, termasuk menyantap terlalu banyak makanan yang mengandung lemak. Makan goreng-gorengan, khususnya yang digoreng dengan metode deep-fat fried (digoreng dengan minyak yang banyak, misalnya french fries) sangat membahayakan kelenjar kelamin.
Panas tinggi yang digunakan saat memasaknya dapat mengubah struktur kimia lemak serta menciptakan racun yang tak dapat dimakan dan dapat mengganggu susunan hormon seks.
Untuk mengurangi jumlah lemak, dianjurkan membatasi diri memakan goreng-gorengan, daging yang dipanggang di atas arang (pan fried atau grilled), hot dog, alpukat, donat, kue-kue manis, dan keripik kentang karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi. Sebagian besar ahli nutrisi percaya bahwa dua sendok makan lemak sudah mencukupi kebutuhan harian minimal tubuh Anda.
sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment