Menindak lanjuti kejadian pada 5 Desember lalu saat pesawat mata-mata AS ditembak jatuh di kawasan Iran, akhirnya negeri Persia tersebut meminta agar komunitas internasional untuk segera mengecam Amerika Serikat atas tindakan mata-matanya di kawasan negara yang berdaulat. Pesawat mata-mata tanpa awak dengan kode RQ-170 yang jatuh dikawasan Iran beberapa waktu lalu ini dirakit oleh Perusahaan Lockheed Martin disinyalir merupakan pesawat yang sama seperti yang digunakan di Afganistan selama bertahun-tahun.
Bahkan, pesawat ini juga pernah digunakan untuk melacak markas pimpinan Al-Qaeda yang tewas tertembak beberapa waktu lalu. Informasi mengenai keberadaan pesawat ini pun bak "siluman" karena memang tak pernah disebutkan secara rinci mengenai keperluan penggunaan serta spesifikasinya ke media.
Kejadian tersebut kontan membuat Iran murka dan melontarkan protes kerasnya terkait insiden pesawat mata-mata Amerika Serikat tersebut. Iran pun kemudian mendesak komunitas internasional untuk mengecam tindakan Amerika Serikat (AS) yang mengirimkan pesawat mata-mata ke wilayah Iran selaku wilayah negara yang berdaulat.
Negeri Persia itu mendeskripsikan tindakan AS sebagai salah satu hal yang melanggar kedaulatan Iran. Iran bahkan mengingatkan, dengan kekuatan militer Iran, negaranya akan melakukan apa saja demi melindungi keamanan nasionalnya. Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Mohammad Khazaee melayangkan surat ke Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon, dirinya untuk mendesak adanya kecaman internasional terhadap AS.
"Tindakan AS sama halnya dengan melanggar batas wilayah udara Republik Islam Iran dan juga melanggar hukum internasional yang berdasarkan piagam PBB. Pemerintah Iran mengutarakan protesnya terhadap pelanggaran batas wilayah. Republik Islam Iran memiliki keabsahan untuk bertindak demi melindungi keamanan nasional," demikian surat yang dilayangkan Duta Khazaee, seperti dikutip Kuna, Jumat (9/12/2011).
Surat tersebut juga dilayangkan ke Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitally Churkin dan perwakilan Qatar, Nassir al Nasser. Khazaee juga mengingatkan akan adanya eskalasi ketegangan hubungan antara Iran dan AS, diikuti pula oleh masuknya pesawat mata-mata AS RQ-170 ke wilayah Iran.
Televisi Iran sebelumnya juga sudah menunjukkan ke publik pesawat mata-mata AS yang mereka tembak lewat siaran televisi lokal Iran. Iran juga menuntut kompensasi ke AS terkait masuknya pesawat mata-mata tersebut. Negeri Persia ini bahkan dikabarkan meminta pihak Rusia dan China agar datang dan memeriksa pesawat mata-mata AS tersebut.
Memanasnya ketegangan di kawasan timur tengah antara Israel vs Iran pada akhirnya menjadi meruncing dan memicu kepemihakan beberapa negara-negara besar di dunia. Israel yang bersitegang dengan Iran, namun faktor turut campurnya Amerika dalam permasalahan kedua negara tersebut akhirnya mengundang beberapa negara besar lain untuk intervensi. Akankah ini menjadi skenario meletusnya perang dunia ke-3?. Semoga saja tidak.
No comments:
Post a Comment