Apakah sekarang anda sudah menjauhkan piring makan anda? Baiklah, kita mulai dari makanan yang pertama.
IKIZUKURI (Jepang)
Cara penyajian: Setelah anda memesan menu yang satu ini maka koki akan segera mengambil ikan segar, hidup, dibersihkan sisiknya, dipotong-potong dalam kondisi masih bergerak-gerak, setelah dibersihkan dan dipotong-potong kemudian langsung disajikan di depan anda, dengan keadaan masih bergerak-gerak.
Ikizukuri, berarti 'disiapkan dalam keadaan hidup'. Untuk mempersiapkan makanan seperti ini tentunya si koki harus benar-benar handal dalam mempersiapkan makanan yang ada, ia harus bisa memotong-motong daging ikan tanpa membunuhnya!. Terkadang beberapa koki yang sangat hebat dapat memotong sedemikian rupa, sehingga ia dapat memisahkan daging dan kemudian mengaturnya kembali agar tampak utuh.
ORTOLAN (Perancis)
Burung Ortolan adalah burung yang panjangnya enam inci dan beratnya sekitar 2 ons. Warnanya hijau zaitun dan kuning, dengan sentuhan merah di sana sini, sangat cantik.
Cara penyajian: Burung ini ditangkap, matanya dibutakan dengan ditusuk, kemudian di beri makan paksa dalam sangkar yang sempit sampai tidak dapat bergerak, dan karena makanan paksa, badannya mengembang sampai dua atau empat kali lipat ukuran bisanya. Setelah dirasa cukup, burung ini akan ditenggelamkan dalam Armagnac (jenis minuman keras)
Setelah itu, burung ini disajikan dengan dibakar, dan dimasukkan kedalam mulut dalam kondisi kepala yang utuh tanpa dipotong. Yang anda tinggal lakukan adalah menggigitnya, sehingga kepalanya terlepas dan anda mengunyah tubuhnya lengkap dengan semua bagian, tulang dan seluruh isi jeroannya.
FOIE GRAS (Perancis)
"Foie Gras" ini berarti hati berlemak, dan hati ini biasanya diambil dari bebek atau angsa. Pada awalnya bebek atau angsa ini bebas bermain suka-suka, dan menikmati masa mudanya dengan penuh keceriaan dan kegembiraan, tapi sampai akhirnya di usia tertentu, mereka akan diberi makanan jagung secara paksa sampai hati (liver) mengembang enam kali lipat ukuran biasanya.
Cara memberi makanan paksa ini lumayan sadis, si bebek atau angsa, dimasukin pipa lewat mulutnya, terus campuran jagung dengan minyak dipaksa masuk ke dalam sistem pencernaannya, yang tentunya, lemak yang masuk ditumpuk di hati angsa. Selama si bebek atau angsa tadi dipaksa makan dengan cara sadis ini, angsa tersebut disimpan didalam kotak kayu yang rapat dan tidak bisa bergerak.
DOJO TOFU (Jepang)
Makanan ini dibuat dari tahu dan loach (semacam belut)
Cara penyajian: Rebus air sampai panas, terus dimasukkan tahu sampai didasar panci. Saat air masih terasa dingin langsung segera ditambahkan belut-belut kecil ini. Saat air mulai menghangat belut-belut tersebut akan berusaha melarikan diri, dan yang terjadi adalah dengan masuk dan memaksakan diri mereka ke dalam tahu .
Belut-belut ini akan matang bersamaan dengan tahu, dan tahu akan menjadi bolong-bolong atau banyak rongga saat belut-belut tersebut berusaha melarikan diri. Masalah yang kerapkali terjadi dalam membuat makanan ini adalah tingkat kesulitan yang luar biasa karena seringkali belut sudah terlanjur mati saat belum sempat masuk ke dalam tahu. Dan tahukah anda apa yang terjadi saat pembuatan makanan ini menemui kegagalan? Yaitu harus di ulang lagi dari awal dengan belut yang masih hidup (sadis bukan?)
FENG GAN JI (China/Tibet)
Arti secara literal adalah "Ayam kering angin", jadi ayamnya dikeringkan karena angin!. Apa saja yg dibutuhkan? pertama ayam segar (pastinya) , pisau yang luar biasa tajam, plus koki yang berhati hitam dan dingin.
Cara penyajian:
Ayam dibelah perutnya hidup-hidup, diambil isi perutnya, dan diganti dengan berbagai macam bumbu. Setelah itu perutnya dijahit lagi, dan digantung sampai kering! Kelihaian sang koki dalam mengolah makanan yang satu ini adalah saat ayam tersebut masih dalam keadaan hidup saat bumbu-bumbu tersebut dimasukan.
HUO JIANG LU (China)
Makanan sadis ini yaitu menggunakan keledai sebagai bahan utama sekaligus korbannya.
Cara penyajian: Makanan yang disebut Huo Jia Lu (Keledai Hidup) ini disiapkan dengan cara keledai diikat kakinya, dan badannya ditidurkan, kemudian si 'chef' memotong-motong badan si keledai dan membagikan dagingnya pada saat keledai masih hidup, tentu saja dengan teriak-teriakan yang memilukan. Namun teriakan tersebut bukanlah masalah bagi manusia-manusia sadis ini.
Selain Huo Jiang Lu, ada lagi makanan yang memiliki kemiripan, yaitu Jiao Lu Rou (Daging Keledai). Cara penyajian Jiao Lu Rou adalah dengan cara keledai dikuliti saat masih hidup dan akhirnya disiram dengan air mendidih.
Itulah sedikit info yang bisa saya berikan mengenai kuliner-kuliner ekstrim dari berbagai dunia.
No comments:
Post a Comment