Era Friendster nampaknya akan segera berakhir. Hal ini tidak lepas dari keberadaan jejaring sosial terbesar di dunia saat ini, yaitu Facebook dan microblogging Twitter. Nampaknya Friendster pun tak mampu mengatasi kedigdayaan dari 2 sosial media ini.
Alih-alih perubahan strategi bisnis, Friendster pun memutuskan untuk
segera cuci gudang server yang dimilikinya pada 31 Mei mendatang. Itu artinya adalah seluruh data pengguna Friendster mulai dari foto, blog, dan seluruh unggahan akan dihapus.
Sebagai pemilik Friendster, MOL Global Malaysia berencana menjadikan laman itu sebagai situs hiburan baru yang lebih atraktif. Beberapa bocoran menyebutkan muka baru Friendster ke depan akan fokus dalam layanan game dan musik.
Lalu, bagaimana dengan nasib data penggunanya? Keterangan resmi yang dikeluarkan Friendster menyatakan sisa waktu hingga akhir Mei dinilai cukup bagi para pengguna Friendster untuk mengalihkan data-data yang dianggap penting.
Friendster akan menyediakan forum bantuan ‘Friendster Exporter’ yang dapat digunakan penggunanya menyimpan atau memindahkan data-data itu ke Flickr atau Multiply.
Rencana ini tentu saja menuai kekecewaan pengguna Friendster. Meski laman itu sudah serupa rumah hantu, Jim Leila, salah satu pengguna Friendster mengaku sedih. "Ada sebagian emosi saya yang tertinggal di sana," kata Jim, 31 tahun, yang kerap berkomunikasi dengan pacarnya sekitar empat tahun lalu.
Friendster didirikan oleh Jonathan Abrams sejak 2002. Tiga tahun berikutnya Friendster menambahkan fitur blog. Jejaring ini mampu menarik minat puluhan juta penggunanya di seluruh dunia. Namun, Friendster tak pernah menjadi raksasa jejaring sosial akibat tergilas Facebook dan Twitter. Sejak Desember 2009, MOL Malaysia telah membeli Friendster seharga US$ 100 juta.
tempointeraktif
No comments:
Post a Comment