Selama ini, permainan gundu atau kelereng selalu dimainkan di halaman, taman atau jalan di gang-gang sempit. Bagaimana jika ada arena mini permainan gundu, pastinya gundu bisa lebih seru dan dimainkan dengan lebih mudah.
Adityo, mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM yang juga finalis Black Innovation Award 2011 membuat arena mini tersebut, dinamai Gundu Stadium. Arena permainan gundu berukuran 2x2 meter itu terbuat dari bahan karet, bambu laminasi dan rumput sintetis.
"Permainan tradisional sudah mulai berkurang. Anak-anak yang bermain sudah makin kekurangan lahan. Kadang mereka bermain dianggap mengganggu jalan. Kenapa nggak kita buat tempat permainannya," kata Adityo mengungkapkan tujuan pembuatan Stadium Gundu.
Stadium Gundu terdiri dari 25 kotak kecil yang berukuran 40x40 cm. Kotak harus disusun untuk memulai permainan. Untuk memudahkan pemain, bagian permukaan kotak dilengkapi bahan rumput sintetis dan bagian bawahnya diberi alas berbahan karet.
Kotak kecil yang ditempatkan di tengah arena mini ini dilengkapi dengan lubang. "Lubang ini bisa ditutup. Lubang ini dibuat karena kalai di Jogja itu ada permainan namanya guwakan. Jadi Gundu stadium mendukung banyak jenis permainan," jelas Adityo.
Stadium Gundu juga dilengkapi dengan bagian penyimpanan. Jika sudah tak dipakai, stadion mini bisa dibongkar dan kotak komponennya bisa disimpan di dalamnya. Box penyimpanan juga multifungsi sebab sekaligus bisa dipakai sebagai kursi atau meja.
Adityo bermimpi, suatu saat permainan gundu bisa menjadi permainan yang dikenal secara internasional dengan adanya arena mini ini. Lebih dari itu, ia juga berharap agar gundu bukan hanya dianggap sebagai permainan, tapi juga olah raga.
Adityo menambahkan, "kemungkinan Stadium Gundu diproduksi dan dipasarkan sangat besar. Nanti bisa dibuat dengan bahan yang ramah lingkungan. Alas karet bisa dibuat dari limbah ban." Bahan ramah lingkungan akan menjadi nilai lebih bagi arena permainan tradisional ini.
No comments:
Post a Comment