Wanita yang tak ingin namanya dipublikasikan itu hamil setelah menerima donor sel telur, tahun lalu. Ia melakukannya setelah menikah dengan seorang pria 38 tahun.
“Saat menikah aku sudah menopause. Suami saya ingin menjadi seorang ayah. Saya pun ingin merasakan jadi seorang ibu. Setelah check-up saya memiliki kesehatan yang baik, dan memungkinkan untuk menerima donor sel telur,” katanya kepada koran O Globo, seperti dikuti news.com.au.
Meski demikian, ia berencana mengubur kisah kehamilannya. Ia tak ingin anaknya kelak tahu bahwa terlahir melalui donor sel telur wanita lain.
Di Brasil, kehamilan di usia menopause bukan pertama terjadi. Pada 9 September lalu, seorang wanita 52 tahun juga melahirkan anak kembar, buah cintanya bersama sang suami yang sudah menginjak usia 88 tahun.
Kasus kehamilan di usia lanjut menjadi perhatian Departemen Kesehatan Brasil. Selama ini, tidak ada aturan di negara itu yang membatasi usia seorang wanita untuk menerima donor sel telur atau melakukan inseminasi. Padahal, kehamilan di usia lanjut sangat membahayakan ibu dan janinnya.
Di India, kasus serupa juga menimpa Omkari Panwar dan Rajo Devi Lohan. Dua wanita asal India itu berhasil melalui proses persalinan dengan selamat di usianya yang telah menyentuh angka 70 tahun. Mereka hamil melalui program bayi tabung. Panwar bahkan melahirkan anak kembar.
source
No comments:
Post a Comment