Ternyata seorang bintang film porno memiliki rasa kemanusiaan dan simpati yang sangat mendalam, walaupun kompensasi atas simpati itu tidak tepat. Itulah yang dirasakan oleh seorang Anri Suzuki, bintang film porno Jepang sekaliber Maria Ozawa alias Miyabi yang saat ini tengah menyelesaikan tesis kuliahnya.
Anri Suzuki, Bintang Video Porno Jepang sekaliber Maria Ozawa AKA Miyabi menawarkan penebusan dosa dengan ML
Anri Suzuki mengambil studi ilmu sejarah dan dalam tesisnya yang berjudul "The History of the Japanese Invasion into China," mengambil uraian sejarah di abad 20 tentang kekejaman tentara Jepang di Cina yang paling terkenal dalam sejarah hingga tercatat sebuah tragedi yang menewaskan 300.000 rakyat Cina dalam pembantaian di Nanjing. Jepang berkuasa di Cina antara kurun waktu 1937-1945. Tidak hanya pembunuhan massal yang terjadi kala itu tetapi perkosaan massal.
Menurut Harian Rakyat, rasa simpati atas kekejaman tentara negaranya kala itu pada rakyat Cina, sebagai orang Jepang Suzuki merasa sangat bersalah dan berdosa. Untuknya dia ingin menebus dosa dan kesalahan bangsanya yang pernah dilakukan pada rakyat Cina saat ini. Lalu bagaimana upaya penebusan dosa Suzuki tersebut.
Ketika ditanya wartawan Suzuki berucap, karena keahliannya sebagai bintang film porno adalah memuaskan laki-laki maka dirinya menawarkan untuk menghibur para mahasiswa Cina yang berada di Jepang bahkan disetubuhipun Suzuki rela demi menebus kesalahan bangsa Jepang di masa silam.
Wah bisa ramai nih para mahasiswa Cina pada daftar mengantri untuk bisa dilayanai Suzuki. Namanya juga Bintang Porno ya kalau berulahpun tidak jauh-jauh dari dunia Porno alias Bokep. Lalu mungkin diantara Anda mungkin ada yang berpikir "kan tentara Jepang juga kejam di Indonesia" lalu apakah para mahasiswa Indonesia dapat jatah kompensasi juga nih dari Anri Suzuki?
Ada hal yang patut dicatat, walau bila dinilai secara norma tetap saja keliru, yaitu seorang bintang porno sekalipun ternyata punya rasa simpati yang mendalam yang belum tentu dimiliki oleh orang yang dianggap baik-baik di masyarakat. Cuma karna dunia dia hanya sebatas urusan porno akhirnya kompensasi yang ditawarkanpun tidak jauh dari urusan profesinya.
source
Anri Suzuki, Bintang Video Porno Jepang sekaliber Maria Ozawa AKA Miyabi menawarkan penebusan dosa dengan ML
Anri Suzuki mengambil studi ilmu sejarah dan dalam tesisnya yang berjudul "The History of the Japanese Invasion into China," mengambil uraian sejarah di abad 20 tentang kekejaman tentara Jepang di Cina yang paling terkenal dalam sejarah hingga tercatat sebuah tragedi yang menewaskan 300.000 rakyat Cina dalam pembantaian di Nanjing. Jepang berkuasa di Cina antara kurun waktu 1937-1945. Tidak hanya pembunuhan massal yang terjadi kala itu tetapi perkosaan massal.
Menurut Harian Rakyat, rasa simpati atas kekejaman tentara negaranya kala itu pada rakyat Cina, sebagai orang Jepang Suzuki merasa sangat bersalah dan berdosa. Untuknya dia ingin menebus dosa dan kesalahan bangsanya yang pernah dilakukan pada rakyat Cina saat ini. Lalu bagaimana upaya penebusan dosa Suzuki tersebut.
Ketika ditanya wartawan Suzuki berucap, karena keahliannya sebagai bintang film porno adalah memuaskan laki-laki maka dirinya menawarkan untuk menghibur para mahasiswa Cina yang berada di Jepang bahkan disetubuhipun Suzuki rela demi menebus kesalahan bangsa Jepang di masa silam.
Wah bisa ramai nih para mahasiswa Cina pada daftar mengantri untuk bisa dilayanai Suzuki. Namanya juga Bintang Porno ya kalau berulahpun tidak jauh-jauh dari dunia Porno alias Bokep. Lalu mungkin diantara Anda mungkin ada yang berpikir "kan tentara Jepang juga kejam di Indonesia" lalu apakah para mahasiswa Indonesia dapat jatah kompensasi juga nih dari Anri Suzuki?
Ada hal yang patut dicatat, walau bila dinilai secara norma tetap saja keliru, yaitu seorang bintang porno sekalipun ternyata punya rasa simpati yang mendalam yang belum tentu dimiliki oleh orang yang dianggap baik-baik di masyarakat. Cuma karna dunia dia hanya sebatas urusan porno akhirnya kompensasi yang ditawarkanpun tidak jauh dari urusan profesinya.
source
No comments:
Post a Comment