Setelah melakukan tes perdana pada awal bulan ini, "The Doctor" sudah mengidentifikasi beberapa area pada Ducati GP11 yang harus dibenahi, supaya mereka bisa kompetitif sepanjang musim.
Pada intinya, ada dua hal mendasar yang harus diperhatikan. Menurut peraih tujuh gelar juara dunia MotoGP tersebut, faktor teknis dan gaya membalap, menjadi persoalan cukup krusial.
Faktor teknis terletak pada masalah suspensi dan distribusi berat. "Kami harus mengubah cara motor ini melewati tikungan. Prioritasnya selalu di depan," ujar Rossi kepada jurnal Motosprint.
"Kami perlu bekerja lebih banyak lagi pada pengesetan dan titik pengereman. Saat mengerem rasanya enak, tetapi persoalannya adalah ketika melepas rem dan mulai melaju lagi, motor lebih melebar."
"Kami memiliki beberapa ide," tambah pebalap berusia 31 tahun ini, yang tidak pernah mendapatkan pengalaman ini ketika bersama YZR-M1, yang baru saja ditinggalkannya.
"Tentu saja, jika kami berpikir bisa menjiplak Yamaha, maka kami sudah kehilangan dari awal, karena mereka memiliki dua motor yang sangat berbeda dalam filosofi untuk membangun, begitu juga dengan karakteristiknya. Kami harus memanfaatkan aspek positif Ducati dan berusaha meminimalisir poin-poin negatif, serta selalu berpikir bahwa motor ini tidak seperti buatan Jepang."
Mengenai gaya membalap, juara dunia sembilan kali balap motor ini mengatakan bahwa dirinya harus sedikit mengubah gaya. Menurut Rossi, Ducati harus dikontrol seperti mengendarai motor 500cc, karena GP11 berlawanan dengan Yamaha.
"Kami tahu cara untuk mengatasi masalah dan menurut saya, kami tidak berada di level yang salah, terutama sejak bahuku belum prima. Kami optimistis untuk tes-tes berikutnya."
Pada tes resmi perdana yang dilakukan di Sepang, Rossi dan tim Ducati tampil kurang mengesankan. Mereka kalah bersaing dengan dua rival beratnya, Honda dan Yamaha. Rossi hanya mampu berada di peringkat 11, sedangkan posisi tiga besar dihuni Honda, dengan Marco Simoncelli (Gresini Honda) di posisi pertama, disusul duo Repsol Honda, Casey Stoner dan Dani Pedrosa.
//alasan yang klasik,,ntar alasan apa lagi coba?? c'mon man you can do it :D//
source : kompas
No comments:
Post a Comment