Wednesday, July 20, 2011

"Tiduran di rel kereta api", berawal dari niat bunuh diri hingga jadi terapi!


Berawal dari niat bunuh diri dengan cara merebahkan diri di rel kereta, tapi ternyata malah jadi terapi pengobatan penyakit. Mungkin inilah salah satu pengobatan "temuan baru" yang kemudian menjadi trend masyarakat sekitar Stasiun Rawa Buaya, Jakarta Barat.

Terapi listrik dengan cara tidur diatas rel kereta api ini pun mendadak jadi pembicaraan hangat warga Jakarta. Terapi dengan cara ini pun dipercaya dapat menghilangkan berbagai jenis penyakit, antara lain stroke dan diabetes.

Kabar yang berhembus cepat ini kontan membuat sejumlah warga penasaran untuk menjalani terapi listrik ini. Setiap hari warga yang menjalani terapi ini pun semakin banyak dan bukan hanya dari warga setempat, tapi juga warga yang jaraknya berjauhan dari lokasi.

Entah siapa yang memulai melakukan terapi itu, tetapi dari informasi yang dihimpun wartawan, terapi tersebut diperkenalkan warga yang tinggal di sekitar daerah tersebut.

Sejumlah warga yang tinggal di Rawa Buaya, Jakbar, mempunyai cerita yang sama tentang muasal terapi ini. Seperti dikisahkan Neneng (59), warga Rawa Buaya. Awalnya ada orang yang sakit stroke dan sudah merasa putus asa, sampai akhirnya ia pun merebahkan dirinya di rel kereta api.

"Menurut cerita ada orang yang seperti putus asa, kemudian ia berjalan ke rel kereta api lalu tiduran di rel kereta api kayak orang yang mau bunuh diri. Tapi ternyata malah sembuh," jelas Neneng saat ditemui wartawan di sekitar stasiun tersebut, Rabu (20/7/2011).

Cerita senada dilontarkan Kusmiati (67). Dia mengaku orang yang melakukan terapi pertama kali adalah tetangganya. Tetapi Kusmianti tidak mengenal dekat orang tersebut.

Kusmiati menuturkan, tetangganya itu memang menderita stroke. Dia juga mengaku melihat tetangganya itu berjalan ke rel kereta api lalu merebahkan tubuhnya di rel kereta api.

"Tetapi saya tidak tahu siapa dia, dan sekarang pun gak tahu di mana dia tinggal. Kalau tidak salah dia itu orang Batak," tuturnya.

Kusmiati yang menderita diabetes dan sudah setahun menjalani terapi di sebuah klinik, mengaku pernah disarankan oleh tetangganya itu untuk rebahan di rel kereta api.

"Dia yang mememberitahukan saya untuk melakukan terapi seperti ini (rebahan di rel kereta api). Untuk menyembuhkan penyakit diabetes saya," ujar Kusmiati.

Anda berminat untuk mencobanya? ☺


tribunnews

No comments:

Post a Comment