Seperti halnya mata panah beracun, tikus raksasa dari Afrika membawa-bawa senjata serupa panah pada tubuhnya. Panah beracun itu adalah bulunya sendiri.
"Ini adalah pertama kalinya ditemukan mamalia yang dapat membawa racun tanaman pada tubuhnya tanpa membunuh dirinya sendiri,” demikian ungkap ilmuwan Jonathan Kingdon, dari Universitas Oxford, Inggris, seperti dikutip dari MSN.
Ia menemukan bahwa ternyata tikus sepanjang 36 cm ini mengunyah tanaman beracun Acokanthera schimperi, lalu melumuri tubuhnya sendiri dengan ludah beracun dengan cara menjilati bulu-bulu yang berada pada punggungnya.
Dalam keadaan terancam, ia mengencangkan otot punggung untuk melicinkan bulu-bulu itu lalu menembakkannya ke musuh.
Butuh 30 tahun bagi Kingdon untuk mengetahui cara tikus ini membunuh predator lain. Tapi ia masih belum mengetahui alasan mengapa si tikus tidak keracunan saat mengunyah tanaman beracun itu.
"Ini adalah pertama kalinya ditemukan mamalia yang dapat membawa racun tanaman pada tubuhnya tanpa membunuh dirinya sendiri,” demikian ungkap ilmuwan Jonathan Kingdon, dari Universitas Oxford, Inggris, seperti dikutip dari MSN.
Ia menemukan bahwa ternyata tikus sepanjang 36 cm ini mengunyah tanaman beracun Acokanthera schimperi, lalu melumuri tubuhnya sendiri dengan ludah beracun dengan cara menjilati bulu-bulu yang berada pada punggungnya.
Dalam keadaan terancam, ia mengencangkan otot punggung untuk melicinkan bulu-bulu itu lalu menembakkannya ke musuh.
Butuh 30 tahun bagi Kingdon untuk mengetahui cara tikus ini membunuh predator lain. Tapi ia masih belum mengetahui alasan mengapa si tikus tidak keracunan saat mengunyah tanaman beracun itu.
sumber : http://goo.gl/7AfPM
No comments:
Post a Comment